Menjamurnya Startup di Indonesia: Peluang Bisnis Jasa

Bisnis1,384 views

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki pertumbuhan perusahaan rintisan atau biasa disebut dengan startup yang berkembang dengan cepat. Pada tahun 2018 saja, Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Konunikasi Indonesia (MIKTI) menyebutkan bahwa jumlah startup di Indonesia mencapai 992 perusahaan startup dan akan terus bertambah. Startup sendiri ialah perusahaan atau organisasi yang baru didirikan yang masih dalam proses perkembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Dari sekian banyaknya jenis perusahaan startup di Indonesia, kita dapat melihat peluang bisnis jasa didalamnya. Semisal jasa Bongkar Pasang AC, Cleaning Service harian, layanan motor dan mobil online atau mengubah dompet offline menjadi online.

Dulu, mungkin baru sebagian orang yang sudah berpikir ke arah sana dan dianggap tidak mungkin terjadi. Bagaimana dengan sesuatu yang tidak mungkin dapat terwujud di zaman sekarang dengan suntikan teknologi dan kreatifitas tiada henti. Dan saat ini adalah era startup merajalela karena sudah didukung pemerintah. Peluang bisnis jasa ini memang harus diperhatikan baik baik. Mulai melihat, menganalisa tantangan menjalankan bisnis jasa di Indonesia. Menemukan produk yang tepat yang dapat dianggap solusi dari banyak masalah yang ada. Sehingga produk tersebut dapat terus dibutuhkan tidak lekang oleh zaman.

Selain startup, ada sebutan unicorn (valuasi US$ 1 miliar), decacorn (valuasi US$ 10 miliar) dan hectocorn (valuasi 150 US$ miliar) yang masih masing memiliki tingkat valuasi yang berbeda. Adapun, Indonesia memiliki satu decacorn yaitu Gojek. Serta 4 unicorn lainnya ialah Tokopedia, Traveloka, OVO dan Bukalapak. Mentri Konunikasi dan Informatika yaitu Johnny G Plate akan mendorong lahirnya startup-startup berstatus unicorn dan decacorn selama lima tahun kedepan. Ini merupakan peluang dan kesempatan bagi para pelaku usaha yang ingin terus mengembangkan bisnisnya. Perlu diketahui, pertumbuhan startup ternyata mempengaruhi ekonomi digital suatu negara, ditambah membuka lapangan kerja baru sehingga menekan angka pengangguran. Sangatlah wajar jika Pemerintah ikut mendukung berkembanganya startup di Indonesia.

Ada banyak contoh perusahaan startup yang bergerak di bidang jasa yang menawarkan solusi dari banyak masalah, khususnya di Ibukota. Salah satu diantaranya ialah Halo Jasa. Halo Jasa merupakan startup yang bergerak di bidang jasa. Terdapat empat layanan Urban Lifestyle yang fokus pada pemasaran di Jakarta. Empat layanan tersebut ialah Halo Massage (layanan pijat reflexology), Halo Fix (layanan service AC), Halo Auto (layanan cuci mobil) dan Halo Clean (layanan membersihkan rumah). Keempat layanan tersebut dapat dipanggil ke rumah cukup dengan aplikasi yang ada di smartphone. Bisnis jasa yang ditawarkan Halo Jasa sebagai solusi dari kepelikan, kemacetan yang ada di Ibukota. Semudah bilang halo.

Pada perkembangan nya, bisnis jasa berbasis aplikasi ini memang mungkin lebih kita kenal pertama kali muncul Gojek. Aplikasi karya anak bangsa ini menjadi salah satu aplikasi favorit masyakarat Indonesia untuk memesan berbagai layanan jasa. Namun dibalik itu, mereka memiliki cabang bisnis yakni Go-Life, yang merupakan bisnis dengan model yang sama dengan halo jasa. Mereka juga menawarkan berbagai layanan jasa kebutuhan rumah tangga dan kantor yang dapat dipesan melalui aplikasi. Munculnya bisnis dengan produk yang sama bukanlah hal yang baru. Hal ini adalah sesuatu yang wajar dalam dunia bisnis. Tinggal bagaimana pemilik bisnis dapat saling bersaing secara sehat dan mengakali agar bisnis nya lebih berkembang dibanding pesaing nya. Semisal halo jasa, meski mirip dengan Go-Life, mereka membuat gebrakan dengan membuat layanan jasa Bongkar Pasang AC yang tak dimiliki kompetitor nya.